jatim.jpnn.com, PROBOLINGGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat sebanyak tujuh jembatan dan 40 rumah warga terdampak banjir bandang yang menerjang Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
Kepala Pelaksana BPBD Probolinggo Oemar Sjarif mengatakan jumlah jembatan yang rusak bertambah satu dari sebelumnya enam menjadi tujuh jembatan, berdasarkan hasil asesmen terbaru di lapangan.
"Berdasarkan hasil asesmen terbaru bahwa jembatan yang terdampak bertambah satu dari enam menjadi tujuh jembatan yang rusak akibat bencana banjir di Kecamatan Tiris," kata Oemar, Sabtu (13/12).
Dia menjelaskan jembatan dan rumah terdampak tersebar di empat desa, yakni Desa Andungbiru, Andungsari, Tiris, dan Tlogosari. Meski menimbulkan kerusakan cukup parah, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.
Di Desa Andungbiru, terdapat tiga jembatan rusak, dengan rincian dua jembatan putus total dan satu jembatan dalam kondisi miring. Sementara di Desa Andungsari, dua jembatan terdampak, masing-masing satu jembatan putus dan satu jembatan miring.
Kemudian di Desa Tiris, satu jembatan mengalami kerusakan pada bagian pagar, sedangkan di Desa Tlogosari satu jembatan dilaporkan putus akibat derasnya arus banjir.
"Satu jembatan darurat di Desa Andungbiru sudah selesai dibangun untuk membuka akses warga yang terisolasi, sedangkan di Desa Andungsari juga dibuat jembatan darurat yang dibangun secara gotong royong oleh masyarakat," tuturnya.
Selain merusak jembatan, banjir bandang yang disertai lumpur juga berdampak pada puluhan rumah warga, terutama di Desa Andungbiru dan Desa Tiris.






.jpeg)












































