jpnn.com, MOJOKERTO - Bayt Mohammadi Indonesia diresmikan sebagai lembaga tarekat pertama yang menggabungkan spiritualitas dengan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan kegiatan sosial.
Peresmian yang digelar di Pacet, Mojokerto, dihadiri oleh ribuan masyarakat sekitar, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim, bersama Pemimpin Tertinggi Bayt Mohammadi, Muhammad Abdusshomad Mehanna, dan sejumlah tokoh terkemuka.
Dalam sambutannya, Gus Mauhib, Khadim Bayt Mohammadi Indonesia, menjelaskan visi lembaga ini yang berfokus pada pengembangan masyarakat melalui pelatihan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan juga memberikan bantuan sosial.
“Bayt Mohammadi hadir untuk membuktikan bahwa tarekat tidak hanya berkutat pada ibadah, tetapi juga harus memberi manfaat yang nyata bagi masyarakat. Kami ingin membawa perubahan nyata melalui pendidikan dan pemberdayaan sosial,” ungkap Gus Mauhib, dalam keterangannya, Sabtu (1/2).
Sebelum diresmikan, Bayt Mohammadi Indonesia sudah melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat, seperti kajian hadis dan pelatihan bahasa Inggris, matematika, dan teknologi informasi.
"Kami percaya pendidikan dan pelatihan keterampilan adalah kunci untuk kemajuan masyarakat. Kami berharap Bayt Mohammadi bisa menjadi pusat pengembangan yang membawa manfaat bagi seluruh masyarakat," tambah Gus Mauhib.
Gus Mauhib juga menekankan pentingnya tasawuf yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dia menjelaskan bahwa ajaran tasawuf, menurut Nabi Muhammad SAW, tidak hanya berfokus pada ibadah pribadi, tetapi juga memotivasi umat untuk lebih produktif dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
"Tasawuf mendorong kita untuk tidak hanya menjadi lebih dekat dengan Allah, tetapi juga untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat dan dunia kerja," ujarnya.
