jatim.jpnn.com, PONOROGO - Dinas Peternakan, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo menjelaskan kasus kematian massal ribuan ikan keramba di Telaga Ngebel yang disebabkan fenomena upwelling, dipicu perubahan cuaca.
Kepala Bidang Peternakan Dispertahankan Ponorogo Siti Barokah menjelaskan upwelling merupakan peristiwa naiknya air hangat dari dasar telaga ke permukaan akibat pergerakan air.
Proses itu membawa material seperti belerang dan amonia yang mengendap di dasar telaga.
"Fenomena ini sudah sering terjadi dan merupakan siklus tahunan di Telaga Ngebel. Tidak hanya di telaga, upwelling juga bisa terjadi di laut," kata Siti, Jumat (7/2).
Menurutnya, hasil pemeriksaan kandungan air di Telaga Ngebel menunjukkan adanya zat belerang dan amonia yang diduga kuat menyebabkan kematian mendadak ikan keramba.
"Material di dasar telaga, termasuk belerang dan amonia, terbawa ke permukaan. Ini yang menjadi penyebab utama matinya ikan secara massal," jelasnya.
Siti menambahkan ikan habitat asli telaga cenderung memiliki daya tahan lebih tinggi dibanding ikan keramba sehingga tidak banyak yang terdampak.
"Faktor adaptasi lingkungan membuat ikan habitat asli lebih kuat menghadapi perubahan kondisi," pungkasnya. (antara/mcr12/jpnn)