jateng.jpnn.com, SEMARANG - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang akrab disapa Mbak Ita, kembali menjadi sorotan publik setelah tiga kali mangkir dari pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, hingga kini, dia tetap bungkam terkait alasannya tidak menghadiri pemeriksaan terkait dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
"Saya mohon maaf, soalnya saya mau segera ke bandara," ujar Mbak Ita singkat saat ditemui seusai mendampingi kunjungan Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Budi Setiyono di Daycare Rumah Pelita, Bandarharjo, Semarang, Jumat (24/1).
Kunjungan tersebut seharusnya menjadi momen Mbak Ita memperlihatkan komitmen terhadap isu penanganan stunting.
Dia bersama Budi Setiyono berdiskusi panjang tentang strategi menangani masalah ini sambil berinteraksi langsung dengan anak-anak di daycare tersebut. Namun, suasana berbeda terasa saat pengamanan diperketat.
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan tim protokoler Pemkot Semarang aktif mengawal Mbak Ita. Para wartawan yang hadir pun kesulitan mendapatkan akses dokumentasi.
Ketegangan meningkat ketika salah satu wartawan dicegah hingga hampir terjatuh saat mencoba mengajukan pertanyaan soal mangkirnya Mbak Ita dari panggilan KPK.
Meski suasana memanas, Mbak Ita hanya melontarkan permohonan maaf singkat, "Sabar, sabar. Saya kesusu (terburu-buru), ada acara berikutnya," katanya sambil bergegas menuju mobil.
