jpnn.com, LUMAJANG - Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat aktivitas gunung di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, itu masih didominasi gempa letusan pada Minggu.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian mengatakan sebanyak 40 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dengan lama gempa 66-173 detik.
"Gempa letusan terjadi ada periode pengamatan enam jam terakhir pada Minggu pukul 06.00-12.00 WIB," kata Mukdas dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Dia menyatakan selain gempa letusan, Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) juga mengalami tiga kali gempa embusan dengan amplitudo 4-8 mm dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15 mm.
"Untuk pengamatan visual, Gunung Semeru tertutup kabut, asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah utara dan timur laut," tuturnya.
Sebelumnya pada periode pengamatan Gunung Semeru pukul 00.00-06.00 WIB tercatat 43 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 mm, kemudian 4 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-8 mm dan 8 kali gempa embusan dengan amplitudo 3-8 mm.
Status Gunung Semeru masih pada Level III atau siaga, sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberi sejumlah rekomendasi yakni tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," katanya.









.jpeg)












































