jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan public relations (PR) makin penting keberadaannya sebagai salah satu sarana penghubung antara institusi dengan masyarakat termasuk juga dengan media.
Hal ini tidak lepas dari makin banyaknya informasi yang beredar di publik setiap hari sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk mengemas pesan dari institusi atau perusahaan.
“Banyak yang kurang menyadari bahwa pengendalian informasi, memelihara citra, menjaga image di depan publik merupakan pekerjaan yang sangat tidak gampang,” ujar CEO & Chief Editor Warta Ekonomi Muhamad Ihsan dalam Indonesia Public Relations Awards atau IPRA 2025 baru-baru ini.
Dengan perkembangan ekonomi Indonesia saat ini yang didukung kehadiran digitalisasi yang berkembang pesat, sehingga menghadirkan komunikasi organisasi ke pihak eksternal lebih dinamis dan kompleks.
Kemajuan teknologi dan penggunaan media sosial yang pesat membuat komunikasi organisasi telah berubah secara fundamental, serta menjadi tantangan dalam membangun hubungan dengan pemangku kepentingan global.
"Tentu peran PR sangat krusial terhadap semua informasi yang tersedia dalam bentuk apapun di medium apa pun yang digunakan, baik media mainstream atau media sosial. Baiknya kinerja perusahaan dibentuk oleh fungsi dan peran PR yang mumpuni," ucapnya.
Wakil Ketua Umum Perhumas Indonesia Haviez Gautama mengungkapkan peran media digital saat ini bukan hanya sekedar alat komunikasi tapi telah menjadi ekosistem strategis dalam membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan para pemangku kepentingan.
“Adaptasi ke teknologi menjadi keharusan, tidak lagi menjadi pilihan. Kalau masih ada yang memilih untuk tidak hadir di dunia digital atau di dunia sosial media, berarti Anda memilih untuk tidak terlibat dalam pembicaraan,” ujar Haviez.