jpnn.com, PIDIE - Korban banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, membutuhkan peralatan penanganan lumpur, seperti sekop dan cangkul, untuk membersihkan rumah mereka dari timbunan lumpur.
Dahlan (68), warga Gampong Geunteng, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, mengatakan sampai sekarang rumahnya masih tertimbun lumpur.
"Kami membutuhkan alat, seperti sekop, cangkul, dan lainnya untuk membersihkan timbunan lumpur yang menimbun hampir sebagian besar rumah warga di desa ini," kata Dahlan, Minggu.
Dahlan yang merupakan pensiun guru kini mengungsi di meunasah, tidak jauh dari rumahnya.
Dia mengatakan lumpur sisa banjir bandang akibat luapan Krueng (Sungai) Meureudu menimbun rumahnya dan warga lainnya dengan ketinggian berkisar sepinggang hingga sedada orang dewasa.
"Saat ini, setiap hari kami mengeruk timbunan lumpur dengan alat seadanya, tetapi tidak maksimal. Kami butuh sekop, cangkul, dan alat lainnya untuk mengeruk timbunan lumpur tersebut," katanya.
Ia juga mengaku tidak mampu mempekerjakan orang lain untuk mengeruk lumpur serta membersihkan rumahnya yang terkena banjir bandang pada akhir November 2025.
"Kami tidak sanggup membersihkan rumah dengan tenaga sendiri. Begitu juga untuk mengupah orang lain, kami tidak ada uang. Upahnya mencapai Rp 200 ribu per orang," kata dia.






















































