jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya mencapai Net Zero Emission 2060 melalui penguatan program rehabilitasi dan konservasi mangrove.
Langkah nyata ini diwujudkan dalam Festival Mangrove VIII di Pantai Martajasah, Bangkalan, yang dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kaka Slank, Senin (3/11).
Dalam kegiatan bertajuk 'Ayo Nandur', Gubernur Khofifah menanam mangrove bersama berbagai pihak, termasuk jajaran TNI AL, Kementerian LHK, Bank Indonesia, dan pemerintah daerah.
Dia juga menempuh perjalanan dari Pendopo Bangkalan ke lokasi acara dengan scooter listrik, sebagai simbol transisi menuju gaya hidup rendah emisi.
“Ketangguhan ekologis adalah bagian dari ketangguhan daerah. Dari ekosistem yang lestari, lahir masyarakat tangguh dan ekonomi berkeadilan. Melalui gerakan ‘Ayo Nandur’, kita menanam harapan untuk masa depan hijau Jawa Timur,” ujar Khofifah.
Festival ini menjadi momentum memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pembangunan hijau berkelanjutan. Kegiatan diisi dengan penanaman mangrove, pelepasliaran burung air, tebar benih kepiting, edukasi lingkungan, dan pameran produk hilirisasi mangrove.
Khofifah menegaskan, rehabilitasi mangrove adalah strategi kunci dalam menurunkan emisi karbon. Melalui program Mangrove Lestari, Pemprov Jatim berupaya menjaga keseimbangan antara manfaat ekologis dan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir.
“Ekologi yang tangguh akan menopang ekonomi yang tumbuh. Mangrove bukan hanya penahan abrasi, tetapi juga sumber ekonomi baru bagi masyarakat,” ujarnya.



















































