jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyampaikan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia menunjukkan kinerja yang impresif pada Januari 2025.
PMI Manufaktur terjaga pada level ekspansif bahkan meningkat ke level 51,9 pada Januari 2025 dari sebelumnya di level 51,2 pada Desember 2024.
Level ini tercapai di tengah penurunan pada mayoritas PMI Manufaktur di kawasan Asia Tenggara, seperti Myanmar, Vietnam, Filipina, dan Thailand yang sekaligus mendorong sedikit penurunan pada PMI Manufaktur ASEAN.
"Stabilitas permintaan pasar dan ekonomi secara keseluruhan terutama di dalam negeri diindikasi menjadi faktor pendorong tercapainya keberhasilan tersebut," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Selasa (4/2).
Tercatat, perusahaan yang disurvei menyampaikan terjadinya peningkatan pesanan, dan mendorong perusahaan untuk meningkatkan produksinya sehingga menjadi yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Selain itu, peningkatan produksi ini pun menjadi titik balik perusahaan dalam peningkatan tenaga kerja.
Dalam hal ini, laju peningkatan tenaga kerja pada Januari 2025 menjadi yang tertinggi pada dua tahun terakhir sebagai langkah dalam memenuhi permintaan.
Berbagai perusahaan optimistis atas kondisi permintaan di sektor manufaktur dalam satu tahun ke depan.
Selain itu, kata Menko Airlangga, berbagai upaya dari pemerintah juga digencarkan dalam mendukung sektor manufaktur, seperti mengutamakan penggunaan bahan baku lokal, pemberian insentif fiskal, serta perlindungan terhadap industri dalam negeri.