jpnn.com, JAKARTA - Angka kecelakaan sepeda motor di Indonesia kembali disorot dunia. Data PBB mencatat sekitar 80 persen kecelakaan fatal di tanah air melibatkan kendaraan roda dua.
Menurut utusan Khusus Sekjen PBB untuk Keselamatan Jalan, Jean Todt, lebih mengkhawatirkan lagi, dua pertiga korban meninggal diketahui tidak memiliki lisensi berkendara.
Fakta tersebut menjadi alarm keras di tengah dominasi sepeda motor sebagai moda transportasi utama masyarakat.
Jalan raya yang seharusnya menjadi ruang mobilitas, kerap berubah menjadi arena risiko, terutama bagi generasi muda yang mendominasi korban kecelakaan lalu lintas.
Dalam diskusi Road Safety Reflection 2025 & Action Agenda 2026 bersama RSA Indonesia, Jean Todt mendorong Indonesia memperkuat perencanaan dan konsistensi implementasi keselamatan jalan.
Dia menyebut kecelakaan lalu lintas menggerus hingga 3 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia setiap tahun, setara dengan anggaran tahunan sektor kesehatan.
Padahal, investasi minimal 0,1 persen dari PDB untuk keselamatan jalan berpotensi menyelamatkan sedikitnya 10.000 nyawa.
Pemerintah pun mengakui dampak serius kecelakaan motor terhadap perekonomian dan kesejahteraan keluarga.





















.jpeg)
































