Pengusaha FOMO Naikkan Harga Pangan, Wamentan: Siap Dipidana & Masuk Neraka

4 hours ago 11

Senin, 10 Maret 2025 – 14:30 WIB

 Siap Dipidana & Masuk Neraka - JPNN.com Jateng

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meninjau operasi pasar bahan pangan pokok di Kantor Pos Johar, Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/3). FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut istilah FOMO (Fear of Missing Out) saat meninjau operasi pasar bahan pangan di Kantor Pos Johar Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (10/3).

FOMO alias tak ingin ketinggalan tren itu ditunjukkan kepada para pengusaha agar tidak berbuat curang dengan meningkatkan harga pangan selama Ramadan hingga Lebaran 2025.

"Tidak boleh ada lagi orang-orang FOMO di bulan puasa, 'Lebaran biasanya naik ya'. Tidak boleh ikut-ikutan. Sudah, biasanya harganya mahal tidak apa, ini tidak boleh lagi," kata Sudaryono.

Sudaryono menyebut pengusaha yang terciduk main-main di atas penderitaan rakyat akan terancam pidana, dan masuk neraka.

Menurutnya, sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto, Polri, Kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diterjunkan untuk menumpas praktik nakal tersebut.

"Ancamannya neraka, kalau ada mafia doakan masuk neraka semua. Kalau ada indikasi ada langsung kami ambil tindakan tegas pidana," kata Sudaryono.

Praktik nakal yang diincar aparat penegak hukum adalah penimbunan, permainan timbangan, hingga memainkan harga pangan untuk rakyat.

"Tidak boleh orang menari-nari menikmati kekayaan karena meras membuat rakyat menderita," kata Ketua Gerindra Jateng tersebut.

Wamentan Sudaryono: pengusaha FOMO naikkan harga pangan, ancaman pidana, dan neraka menanti.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News

Read Entire Article
| | | |