10 Tahun HSN, Cak Imin: Bangsa Kuat, Santri Tangguh, Umat Berdaya

3 hours ago 13

 Bangsa Kuat, Santri Tangguh, Umat Berdaya

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Muhaimin Iskandar memimpin upacara peringatan sepuluh tahun Hari Santri Nasional atau HSN di titik nol, Kecamatan Barus. Foto: source for JPNN

jpnn.com - BARUS - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar memimpin upacara peringatan sepuluh tahun Hari Santri Nasional atau HSN di titik nol, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (22/10).

"Saya bersyukur hari ini tepat 10 tahun HSN. Para santri hari ini membuat sejarah, melaksanakan upacara di titik nol Barus. Titik di mana Islam berkembang merata dari sini sampa ke seluruh negeri," katanya.

Menurut Cak Imin -sapaan Muhaimin Iskandar, santri harus tangguh dan berdaya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

"Mari bersyukur karena menjadi bangsa yang kuat, santri yang tangguh, dan umat yang berdaya," katanya.

Cak Imin berkata, Hari Santri Nasional ditetapkan pada 2015 sebagai penghormatan bagi para pejuang kemerdekaan, khususnya umat Islam dan kaum santri yang berjuang tanpa senjata, bermodal iman, takwa, dan keberanian.

"Mereka mempertaruhkan nyawa dan seluruh yang dimiliki demi kemerdekaan. Kini, tugas penerusnya dengan menjaga, merawat, dan meneruskan warisan itu. NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.

Cak Imin yang memegang titel Panglima Nusantara memastikan negara terus berupaya hadir bagi santri dan pesantren.

Salah satu bentuknya adalah lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang memastikan negara menjamin rasa aman dan kenyamanan santri dalam belajar dan mengajar di seluruh pesantren Indonesia.

Hari Santri Nasional ditetapkan pada 2015 sebagai penghormatan bagi para pejuang kemerdekaan, khususnya umat Islam.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |