jpnn.com, JAKARTA - Duo folk asal Pontianak, Manjakani kembali hadir dengan album terbaru yakni self-titled.
Album kedua tersebut merekam perjalanan hidup pasangan musisi Nabilla Syafani dan Muhammad Taufan Eka Prasetya (Topan) setelah menikah.
Lewat album self-titled, Manjakani memotret jujur dan hangat tentang dinamika rumah tangga, cinta, perjuangan, serta kebahagiaan sederhana yang dialami sebagai suami istri sekaligus orang tua.
Album itu diproduseri oleh Ajung Anderson, dengan Arbian Octora, Muhammad Taufan Eka Prasetya, dan Nabilla Syafani sebagai co-producer. Ajung Anderson juga bertanggung jawab atas proses mixing dan engineering, dengan dukungan Harriska Record sebagai asisten recording engineer di Hars Studio dan Rumah Manjakani, Pontianak. Proses mastering dikerjakan oleh Dimas Pradipta di Sum It! Studio, dibantu oleh Carlo Jogi.
Dari sisi visual, desain sampul album dikerjakan oleh Zailanie Fiqrie Yudhistira, yang juga menyumbangkan karya untuk secondary artwork, sementara logo Manjakani merupakan hasil rancangan Bagerich. Dokumentasi fotografi diabadikan oleh Galih Saputra, dengan tata rias oleh Maharani.
Setiap lagu dalam album kedua itu lahir dari potongan kehidupan nyata pasangan Nabilla dan Topan.
Selamat Biru Samudra menjadi ajakan menikah sekaligus doa agar cinta dan kesabaran selalu bertahan dalam setiap pasang surut rumah tangga.
Yah! menggambarkan percakapan intim tentang jodoh hingga akhir hayat, sebagai ungkapan cinta yang tulus dan abadi.






















































