bali.jpnn.com, MALANG - Manajemen Arema FC murka buntut insiden pelemparan batu oleh oknum suporter tak bertanggung jawab terhadap bus rombongan ofisial dan pemain Persik Kediri, Minggu (11/5).
General Manager (GM) Arema FC Yusrinal Fitriandi secara terbuka menyatakan kekecewaan mendalam atas insiden tersebut.
Saking kecewanya, Yusrinal Fitriandi mengatakan manajemen mempertimbangkan hengkang dan tidak bermain di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
“Kami kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan,” ujar Yusrinal Fitriandi dilansir dari laman klub.
Derbi Jawa Timur (Jatim) antara Arema FC kontra Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (11/5) ternoda dengan aksi pelemparan yang diduga dilakukan oknum suporter terhadap bus tim tamu.
Insiden tersebut terjadi seusai pertandingan Arema FC kontra Persik saat rombongan tim tamu hendak ke hotel, tempat menginap.
Pelemparan itu mengakibatkan kaca sisi kiri bus pecah.
Bekas pecahan kaca juga terlihat berceceran di lantai bus yang ditumpangi para pemain Persik.