jatim.jpnn.com, SURABAYA - Surabaya dipilih sebagai ruang dialog kreatif yang kuat dalam isu-isu kemanusiaan melalui gelaran Festival Sinema Kita (FSK) yang berlangsung di Balai Pemuda, Minggu (11/5).
Salah satu yang menyita perhatian adalah pemutaran film dokumenter Road to Resilience dan diskusi buku Anak Negeri di Pusaran Konflik Suriah, karya peneliti dan aktivis sosial Dr. Noor Huda Ismail.
Festival itu tak hanya menjadi panggung apresiasi karya film, tetapi wujud komitmen membangun ekosistem sinema yang berpihak pada realitas dan kemanusiaan.
Melalui sinema dan literasi, FSK memantik kesadaran baru bahwa film bukan hanya medium hiburan, tapi juga instrumen perubahan.
Dalam sesi khusus tersebut, Noor Huda Ismail bersama sutradara Ridho Dwi Ristiyanto dan tokoh utama film, Febri Ramdani, menggugah publik lewat kisah nyata perjuangan warga Indonesia yang sempat terjebak di wilayah konflik Suriah.
Fokus utamanya ratusan perempuan dan anak-anak yang hingga kini masih tertahan di kamp pengungsian.
“Ini bukan soal siapa benar atau salah. Ini soal siapa yang masih bisa kita bantu,” ujar Noor Huda.
Menurutnya, banyak WNI, termasuk dari Jawa Timur, yang secara tidak langsung terdorong pergi ke Suriah karena gelombang informasi yang tidak berimbang di media sosial beberapa tahun silam.