bali.jpnn.com, GIANYAR - Sekda Gianyar Gusti Bagus Adi Widhya Utama mengatakan pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat hidrometeorologi hingga 17 September 2025.
Penetapan status ini agar penanganan lebih cepat dalam mengantisipasi cuaca ekstrem.
Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang melanda wilayah Gianyar dan Bali pada 9-10 September 2025.
Bencana hidrometeorologi di Kabupaten Gianyar menyebabkan tiga orang meninggal dunia.
Berdasarkan data sementara, ada 34 laporan dampak banjir dan tanah longsor serta potensi kerugian material untuk sementara diperkirakan mencapai Rp 34,4 miliar.
"Kebersamaan dan kerja cepat lintas sektor sangat penting dalam penanganan darurat," kata Sekda Gianyar Gusti Bagus Adi Widhya Utama dilansir dari Antara.
Menurutnya, pihaknya telah membentuk Kecamatan Tangguh Bencana yang diharapkan mampu memberikan respons cepat dan terukur untuk meminimalisasi dampak dari bencana serta melakukan evakuasi dengan lebih cepat.
Sekda Gianyar menambahkan, setelah peristiwa banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem dalam dua hari berturut-turut itu, pihaknya berupaya mempercepat pembersihan material lumpur serta perbaikan fasilitas umum.