jpnn.com, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subiyanto lewat sektor Kependudukan dan Pembangunan Keluarga berusaha mengoptimalisasi peluang bonus demografi untuk menggapai Indonesia Emas 2045.
Hal ini disampaikan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, saat membuka Rapat Koordinasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting serta Gelar Pengawasan Nasional 2025 Kemendukbangga/BKKBN, di Kantor Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta, Senin (19/5).
“Untuk itu, penduduk harus dikelola secara tumbuh seimbang yang didasarkan pada suatu Grand Desain Pembangunan Kependudukan yang dijadikan framework dalam pembangunan,” ungkap Menteri Wihaji dalam rapat koordinasi bertemakan "Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN untuk Indonesia Emas 2045".
Wihaji mengungkapkan bahwa bonus demografi yang kini dinikmati Indonesia merupakan periode yang krusial.
Oleh karena itu, harus dimanfaatkan untuk mencapai pembangunan Indonesia Emas 2045.
Bonus demografi juga adalah kondisi ideal pembangunan dan harus dimanfaatkan untuk mendorong kemakmuran penduduk.
“Dalam rangka mengkapitalisasi bonus demografi, maka manusia Indonesia harus berkualitas dan itu dimulai dari proses pembangunan keluarga,” tambahnya.
Menurut Wihaji, peningkatan kualitas SDM harus dilakukan sejak dini secara holistik integratif berdasarkan pendekatan siklus kehidupan.