jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan inflasi sebesar 2,72 persen secara year on year (y-on-y) pada November 2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengungkapkan inflasi November 2025 dipengaruhi beberapa pemicu.
Sektor penyumbang utama inflasi November 2025 berasal yakni makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,25 persen.
Selain itu, pemicu inflasi terbesar lainnya yakni berasal dari sektor perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan 12,49 persen.
Kemudian, diikuti dengan sektor kesehatan, penyediaan makanan dan minuman/restoran, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, serta pendidikan.
Sementara itu, sektor rekreasi, olahraga, dan budaya tercatat mengalami inflasi 1,15 persen serta pakaian dan alas kaki sebesar 0,76 persen.
Disusul inflasi sektor transportasi 0,71 persen dan perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,23 persen.
"Pada November 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,72 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,22," kata Pudji, dalam jumpa pers daring, dikutip Selasa (2/12).






















































