jatim.jpnn.com, NGAWI - Pengungkapan kasus uang palsu di Ngawi mengungkap temuan mengejutkan. Selain ribuan lembar pecahan Rp100 ribu palsu, polisi juga menyita mata uang asing palsu, mulai dari Real Brazil hingga Dolar Amerika.
"Kasus ini terungkap bermula dari keresahan masyarakat atas beredarnya uang palsu di wilayah Ngawi,” ujar Kapolres Ngawi AKBP Charles Pandapotan Tampubolon saat konferensi pers, Jumat (30/5).
Berdasarkan laporan tersebut, tim yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Peter Krisnawan bergerak cepat dan mengungkap peredaran uang palsu di empat kabupaten, yakni di Ngawi, Magetan, Madiun (Jawa Timur), dan Sragen (Jawa Tengah).
Kelima tersangka ditangkap, yakni DM (42) dan ES (55) yang merupakan Kepala Desa di Ngawi; AS (41) asal Sragen, Jawa Tengah; AP (38) asal Kuningan, Jawa Barat; serta TAS (47) dari Lampung Selatan.
“Modusnya adalah mengedarkan uang palsu melalui transaksi di agen BRILink, minimarket, toko, dan SPBU,” ungkapnya.
Para tersangka menggunakan sistem pembelian uang palsu dengan rasio 1:3, yaitu satu rupiah asli ditukar dengan tiga rupiah palsu. Dari tangan tersangka DM, polisi menyita 308 lembar uang palsu pecahan Rp100.000.
Dari tersangka TAS, disita barang bukti yang mencengangkan berupa 5.040 lembar uang palsu pecahan Rp100.000, 4 lembar uang palsu pecahan Rp50.000, 1.000 lembar uang palsu pecahan 5.000 Brazilian Real, 91 lembar uang palsu pecahan 50 US Dollar, dan 90 lembar uang palsu pecahan Rp100.000 yang belum dipotong.
“Ide peredaran ini berasal dari Mr X yang menjanjikan keuntungan besar jika pelaku menemukan pembeli,” katanya.
