jpnn.com, JAKARTA - Global Strategi Riset Indonesia (GSRI) dengan ini menyampaikan keprihatinan mendalam terkait implementasi Program Makanan Bergizi (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Direktur Eksekutif GSRI Sebastian Salang mengatakan berdasarkan hasil kajian dan riset yang dilakukan lembagnya, program ini menunjukkan berbagai kelemahan dalam perencanaan, distribusi, dan pengelolaan anggaran yang berpotensi menyebabkan pemborosan besar-besaran terhadap keuangan negara.
Sebastian menyampaikan hal itu saat konferensi pers Hasil Riset GSRI tentang Program MBG di Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif (GSRI) Sebastian Salang (kedua kanan) bersama GSRI Sebastian Salang bersama peneliti GSRI, yaitu Robertus Priya Husada, Veronika Santi P, Frederika J, dan Martinus Christian Mbui saat konferensi pers Hasil Riset GSRI tentang Program MBG di Jakarta, Jumat (28/2/2025). Foto: Friederich Batari/JPNN.com
Turut hadir dalam kesempatan itu Sebastian Salang sebagai Direktur Eksekutif GSRI dan peneliti GSRI, yaitu Robertus Priya Husada, Veronika Santi P, Frederika J, dan Martinus Christian Mbui.
Menurut Sebastian, Program MBG yang bertujuan untuk memberikan asupan makanan bergizi bagi siswa dari tingkat PAUD hingga SMA serta ibu hamil dan menyusui memang merupakan inisiatif yang terlihat positif.
“Namun, realisasi di lapangan menunjukkan adanya ketidaksiapan sistem, alokasi anggaran yang tidak realistis, serta skema distribusi yang berpotensi gagal menjangkau kelompok sasaran secara efektif,” ujar Sebastian.