jpnn.com, JAKARTA - Lebih dari 500 delegasi dari 37 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berkumpul di Gedung DPR RI, Jakarta, untuk menghadiri Konferensi ke-19 Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC).
Mengusung tema “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience”, forum itu menjadi wadah strategis bagi negara-negara Islam untuk memperkuat ketahanan global di tengah tantangan geopolitik, perubahan iklim, dan krisis kepercayaan publik.
“Momentum ini menegaskan peran Indonesia sebagai pusat diplomasi parlemen dunia Islam. Tata kelola yang baik dan institusi yang kuat adalah pondasi utama menghadapi tantangan modern,” kata Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera dalam pembukaan sidang, Rabu (14/5).
Dalam rapat Standing Committee yang membuka rangkaian sidang, para delegasi menyepakati agenda utama konferensi, antara lain peningkatan transparansi dan akuntabilitas parlemen, serta penguatan kapasitas kelembagaan agar lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Mardani juga menyoroti pentingnya solidaritas lintas negara dalam menghadapi berbagai tantangan modern.
Dia juga menekankan bahwa parlemen negara-negara Islam tidak boleh abai terhadap dampak perubahan iklim.
“Adaptasi iklim harus masuk dalam agenda legislasi dan kebijakan nasional untuk melindungi kelompok rentan dan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Dia menyoroti pentingnya memulihkan kepercayaan publik dengan menempatkan rakyat sebagai pusat kebijakan.