jpnn.com, JAKARTA - Muhammad Nur Karim, kakak siswa Zainal Arifin (16) mengungkapkan kondisi adiknya pascaledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Karim sendiri mendatangi untuk mengambil barang-barang adiknya yang masih berada di dalam sekolah seperti tas, laptop, hp dan lainnya, Sabtu (8/11).
Karim menjelaskan, keluarganya mendapatkan kabar dari pihak sekolah saat adiknya menjadi korban ledakan sekira pukul 12.30 WIB.
Dia menjelaskan pihak keluarga langsung lalu menuju Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
"Lukanya di wajah, dada, tangan, ada serpihan kaya paku, seng, terus batu-batu kecil, kata dokter," kata Karim kepada wartawan di depan SMAN 72 Jakarta Utara, Sabtu (8/11).
"(Kondisi) kritis. Jadi, dikabarkan oleh dokter itu masih nggak sadarkan diri, kondisinya masih ngedrop parah gitu. Dari jam 11 sampai jam 3 saya tungguin belum ada kabar," lanjutnya.
Karim mengatakan adiknya ini sudah stabil meski tetap belum juga sadarkan diri. Dia mengungkapkan adiknya juga mengalami luka bakar di setengah wajahnya.
"Terus saya sampai pagi, itu jam 9 baru dikabarkan kondisi sudah mulai stabil, tetpi belum bisa diajak komunikasi, belum sadar, karena belum sadarkan diri. Ada luka bakar, ya setengah wajah. Masih belum sadarkan diri," ujar Karim





















































