bali.jpnn.com, BENGKULU - Gubernur Bali Wayan Koster memimpin Apel Kesiapan Penanganan Sampah di Baruna Shelter, Pantai Kuta, Badung, Minggu (2/11) pagi.
Apel ini menjadi langkah antisipatif Pemprov Bali menghadapi potensi meningkatnya volume sampah kiriman yang rutin terjadi setiap musim hujan.
Koster menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena sampah kiriman yang kerap mencemari kawasan pesisir Bali, khususnya Pantai Kuta.
“Setiap tahun, di musim hujan lebat, Bali tidak hanya kotor karena sampah yang dihasilkan sendiri, tetapi juga kedatangan sampah kiriman dari luar daerah.
Ini sudah menjadi siklus tahunan, khususnya antara Desember hingga Februari,” ujar Gubernur Koster, Minggu (2/11).
Menurut Koster, sampah kiriman yang mencemari pantai di Bali sebagian besar berasal dari Jawa Timur, tetapi juga ada yang terbawa arus dari Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Arus laut di musim penghujan membuat material sampah terbawa hingga ke perairan selatan Bali dan akhirnya menumpuk di pesisir.
“Pantai Kuta adalah etalase pariwisata Bali, tempat wisatawan asing dan domestik menikmati keindahan alam.



.jpeg)















































