jatim.jpnn.com, NGAWI - Kabupaten Ngawi merupakan daerah dengan hasil panen padi tertinggi se-nasional. Bagaiamana tidak, petani bisa panen tujuh kali dalam dua tahun.
Menanggapi itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dengan capaian itu, Kabupaten Ngawi mendapat perhatian khusus karena dianggap sebagai daerah paling unggul dalam produktivitas pertanian, khususnya padi.
“Ngawi adalah yang terbaik. Di sini petani bisa panen hingga tujuh kali dalam dua tahun, dengan produktivitas tertinggi secara nasional. Ini rekor sejarah,” kata Andi seusai mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau penggilingan padi di Desa Sidorejo, Kecamatan Geneng, Sabtu (24/5).
Namun, Andi juga menyoroti pentingnya dukungan fasilitas pascapanen khususnya alat pengering gabah (dryer) yang masih minim tersedia di berbagai daerah, termasuk Ngawi.
“Insyaallah ke depan kami akan coba menganggarkan pengadaan dryer. Saat ini petani sangat kekurangan dryer di seluruh Indonesia. Mudah-mudahan bisa terealisasi tahun depan,” ungkapnya.
Menurutnya, ketersediaan dryer akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas gabah dan harga jual petani.
“Kalau ada dryer, harga gabah petani bisa naik antara Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram. Ini dampak yang sangat signifikan bagi kesejahteraan mereka,” jelas Amran.
Dia menambahkan Kementerian Pertanian akan terus memperkuat dukungan terhadap seluruh ekosistem pertanian, mulai dari hulu hingga hilir, untuk mendukung program swasembada pangan yang sedang digalakkan pemerintah. (mcr23/jpnn)