jpnn.com - BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat merespons surat dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang meminta pemerintah daerah mempercepat belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Dalam surat bernomor S-662/MK.08/2025 itu, Purbaya memberikan empat poin instruktuksi salah satunya, yaitu memanfaatkan dana simpanan di perbankan untuk mendukung program dan proyek daerah.
Menindaklanjuti surat tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman mengatakan, upaya sebelumnya sudah dilakukan, dan saat ini tengah membuat Satgas khusus untuk mengoptimalkan pendapatan dan belanja daerah.
"Saat ini kami tengah menyiapkan Satgas khusus untuk nongkrongin tiap hari, tiap minggu. Ini semata-mata untuk memastikan pendapatan daerah optimal, belanja daerah optimal sehingga berdampak terhadap perekonomian daerah," kata Herman, Selasa (11/11).
Salah satu variabel dalam laju pertumbuhan ekonomi ini yaitu government spending atau belanja pemerintah.
Hal tersebut dipastikan Herman akan dimaksimalkan sesuai dengan arahan dari Kementerian Keuangan.
"Karena kalau belanja daerahnya cepat cair dibelanjakan, pasti ada serapan tenaga kerja, ada pembelian barang, jasa, dan lain sebagainya. Ini kan memutarkan roda perekonomian," katanya.
Herman menjelaskan, secara umum ada empat laju pertumbuhan ekonomi, yaitu government spending (belanja pemerintah), consumption (konsumsi masyarakat), investment (investasi), dan ekspor-impor.




















































