jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyebut Universitas Terbuka (UT) memiliki model pembelajaran yang relevan di era digital. Menurutnya, konsep pendidikan fleksibel yang ditawarkan kampus tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern.
“Mahasiswa bisa belajar kapan pun dan di mana pun. Pembelajaran di UT tidak hanya berfokus pada teori, tetapi harus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Emil saat menghadiri Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) UT Surabaya secara daring, Sabtu (22/2).
Emil mengatakan istrinya saat ini sedang menempuh pendidikan di UT. Menurutnya, hal itu menjadi bukti siapa saja, termasuk guru PAUD sekalipun, memiliki kesempatan untuk terus menimba ilmu.
“Saya melihat tidak ada perbedaan yang signifikan antara belajar di UT dan di perguruan tinggi konvensional. Saat ini sudah banyak ruang belajar yang bisa dimanfaatkan selain tatap muka,” katanya.
Sementara itu, Direktur UT Surabaya Dr. Suparti, M.Pd., mengatakan kehadiran Emil dalam acara itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa baru.
“Kami ingin beliau menjadi motivasi bagi mahasiswa UT, mengingat peserta orientasi ini berasal dari berbagai latar belakang dan usia, mulai dari 18 tahun hingga 56 tahun. Keberagaman ini membuktikan pendidikan dapat diakses siapa saja,” ucapnya.
Dia mengungkapkan OSMB kali ini diikuti oleh 731 mahasiswa baru dari berbagai daerah, seperti Jombang, Mojokerto, Kediri, Tuban, dan Bojonegoro.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem pembelajaran di UT. Mahasiswa mendapatkan fasilitas yang mendukung pembelajaran jarak jauh, termasuk modul yang sudah disiapkan sebelum program studi dimulai,” jelasnya.
