jpnn.com, JAKARTA - Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menyatakan bahwa proses negosiasi restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh masih terus berjalan.
"Terus kami bernegosiasi, kami akan berangkat lagi (ke China) untuk bernegosiasi mengenai term dan pinjamannya. Ini menjadi poin negosiasi berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga, dan kemudian ada beberapa mata uang yang juga akan kita diskusikan dengan mereka," kata Dony di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan tim negosiasi yang terdiri dari unsur pemerintah serta Danantara akan segera berangkat ke China untuk melanjutkan pembahasan dengan pemerintah China serta perusahaan mitra dalam konsorsium PT KCIC.
"Kami sedang mengatur waktu, kami sedang diskusikan juga dengan Menko Infrastruktur (Agus Harimurti Yudhoyono) untuk segera kita kami negosiasi," ujarnya.
Dony menuturkan, utang yang direstrukturisasi merupakan pinjaman pembangunan proyek akibat keterbatasan modal awal. Restrukturisasi mencakup jangka waktu pinjaman, tingkat suku bunga, serta mata uang pinjaman. Sementara, penyelesaian masalah keuangan KCIC masih dalam tahap kajian dengan mempertimbangkan sejumlah opsi terbaik.
Salah satunya adalah kemungkinan pemisahan antara infrastruktur dan operasional, atau skema pelimpahan sebagian aset menjadi aset milik negara seperti halnya badan layanan umum (BLU). Dony mengatakan, secara operasional KCIC telah menunjukkan kinerja positif dengan jumlah penumpang mencapai 20-30 ribu orang per hari. Peningkatan kualitas layanan juga terus diupayakan.
"EBITDA KCIC juga positif itu, tinggal masalah utang pembangunan yang lalu, yang ini tentu ada opsi, beberapa opsi dan kita pastikan tentunya ini opsi yang terbaik," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) terkait penyelesaian utang proyek KCIC. "Kita tidak ingin opsi A, B, atau C. Pak Rosan juga sudah menyampaikan, ini akan kita kaji. Tentu dalam kajian itu ada beberapa opsi, masing-masing tentu ada plus minusnya. Nah, semua alternatif ini nanti akan kita sajikan, dan mana yang terbaik," ujarnya.


















































