jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membentuk tim untuk menentukan langkah dalam mengatasi sejumlah permasalahan yang menjadi biang kemacetan di jalur wisata Puncak.
"Tim penanganan kemacetan jalur Puncak sudah kami bentuk, dan saat ini tengah melakukan survei hingga penanganan lapangan. Tim ini diketuai oleh wakil bupati," kata Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
Rudy menyebutkan kemacetan di kawasan Puncak umumnya disebabkan oleh adanya beberapa persimpangan jalan yang memerlukan pelebaran.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Bayu Ramawanto mengungkapkan sejumlah temuan dan rekomendasi dari hasil survei lapangan terkait mitigasi kemacetan.
Menurut dia, sejumlah titik pada ruas jalan menuju Puncak dinilai perlu dilakukan pelebaran serta penertiban bangunan liar dan pedagang kaki lima (PKL).
Dishub mengusulkan pelebaran lajur kiri (arah Puncak) hingga lima meter ke arah saluran air di depan rumah bernomor 561, seberang area pemasaran Vimalla Hills. Area tersebut berada di atas lahan milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Radius tikungan di Gerbang Desa Gadog juga perlu diperlebar untuk meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas," ujar Bayu.
Selain itu, pihaknya menemukan lima bangunan liar di sekitar Simpang Pasir Muncang yang berdiri di atas ruang milik jalan (Rumija).