jatim.jpnn.com, BANYUWANGI - Proses pencarian dan evakuasi korban tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali terus dilakukan secara intensif.
Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyatno, memastikan bahwa operasi SAR dilakukan secara maksimal, termasuk pada malam hari, guna memanfaatkan waktu krusial atau golden time.
“Atas nama pemerintah, kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Basarnas telah menerima pelimpahan tugas sebagai SAR Mission Coordinator (SMC) dari Kepala Kantor SAR Surabaya sejak kejadian pada Rabu malam pukul 23.00 WIB,” ujar Ribut dalam konferensi pers di Banyuwangi, Kamis (3/7).
Berdasarkan data manifest, kapal membawa 65 orang, terdiri dari 12 awak kapal, 53 penumpang, dan 22 unit kendaraan.
Hingga Kamis sore, sebanyak 29 orang telah diselamatkan, sedangkan enam korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Sebanyak jenazah telah diidentifikasi oleh RS di Gilimanuk dan sedang dalam perjalanan ke Banyuwangi untuk diserahkan kepada pihak keluarga,” jelasnya.
Pencarian melibatkan sejumlah unsur gabungan, termasuk TNI, Polri, Basarnas, dan pihak operator pelayaran.
Kepala SAR seperti KN SAR Permadi dan KN SAR Arjuna dikerahkan ke lokasi kejadian, sedangkan pencarian udara dilakukan menggunakan helikopter milik Polri dan Basarnas. Tim juga menggelar searching melalui udara dengan helikopter HR-3606.