jatim.jpnn.com, SURABAYA - Direktur Humas Unesa Vinda Maya menyampaikan permohon maaf atas insiden kekerasan yang dilakukan oleh seorang pelatih kepada siswa MI Al-Hidayah berinisial BA (11 tahun) usai pertandingan futsal yang digelar di SMP Labschool Unesa Surabaya pada Jumat (25/4).
Pihaknya menegaskan tidak mentoleransi tindakan kekerasan apapun pada sebuah pertandingan.
“Untuk itu, kami mewakili SMP Labschool Unesa sebagai pihak penyelenggara menyampaikan permintaan maaf kepada pihak keluarga pemain yang diduga menjadi korban, dan kepada tim yang bertanding,” kata Vinda, Selasa (29/4).
“Kami tidak mentolerir segala bentuk kericuhan atau tindakan yang mengarah pada kekerasan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, termasuk dalam turnamen tersebut,” tambahnya.
Vinda mengungkapkan tim penyelenggara telah melakukan pendampingan kepada korban dan melakukan kunjungan ke rumah sakit untuk mengetahui perkembangan kondisi BA.
“Pendampingan sampai ke proses pemeriksaan dan perawatan ke rumah sakit. Tim Labschool Unesa melakukan kunjungan ke rumah sakit untuk memastikan perkembangan kondisi pemain yang bersangkutan, kemarin, Senin (28/4),” jelasnya.
Kejadian ini, kata Vinda menjadi bahan evaluasi bagi panitia agar kedepan tidak ada kasus serupa.
“Insiden ini menjadi bahan evaluasi bagi pihak penyelenggara untuk memastikan agar kejadian yang seperti itu tidak terjadi lagi atau terulang di kemudian hari. Atas atensi semua pihak terhadap kejadian ini, kami menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya,” tandas Vinda. (mcr23/jpnn)