jatim.jpnn.com, JAKARTA - Kondisi global yang tak menentu akibat perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina yang telah dimulai beberapa hari lalu diharapkan tidak berimbas pada pasar ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam.
Harapan itu muncul karena sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan masih dipegang teguh Presiden Prabowo Subianto. Dengan prinsip yang tidak memihak, sektor ekspor optimis akan mengalami pertumbuhan.
Sales & Marketing PT Multi Spunindo Jaya (MSJA) Budi Kusuma mengatakan pertumbuhan ekspor ke Amerika tidak akan terlalu terdampak jika Indonesia tetap mempertahankan kebijakan politik luar negeri bebas aktif.
Salah satunya ekspor nonwoven yang berpotensi meningkat karena masyarakat Amerika akan mencari produk dari negara lain di luar Cina.
“Diprediksi salah satunya berasal dari limpahan market dari customer US yang selama ini membeli produk nonwoven mereka dari Cina. Dengan memanasnya perang dagang AS dengan Cina, customer-customer tersebut diharapkan akan berpindah atau mencari sumber baru ke negara di luar Cina, salah satunya dari Indonesia,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3).
Dengan potensi peningkatan ekspor nonwoven dari Indonesia, MSJA berencana memperluas pangsa pasar melalui inovasi produk maupun investasi baru.
“Kami juga berusaha memperluas jaringan distribusi dan pemasaran,” tuturnya.
MSJA juga akan mempelajari karakteristik dan kompetisi inovasi produk nonwoven yang menjadi salah satu fokus perusahaan di triwulan pertama tahun 2025.