jpnn.com, JAKARTA - Memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2025, Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI (BW KEHATI) bersama para santri Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon menggelar kegiatan pengamatan satwa liar di lingkungan sekitar pesantren, (6/11).
Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI, Rika Anggraini, menjelaskan pengamatan difokuskan pada burung, reptil, dan amfibi.
Dia menjelaskan pengamatan menjadi bagian dari upaya edukasi lingkungan sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap makhluk hidup di kalangan santri.
Rika menjelaskan potensi besar jumlah santri di Indonesia dapat menjadi kekuatan nyata dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
“Edukasi dan sosialisasi mengenai keanekaragaman hayati Indonesia sangat penting untuk membentuk karakter santri yang peduli dan berwawasan lingkungan. Para santri memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dalam menjaga kelestarian alam,” ujar Rika.
Dia menyebut hasil pengamatan yang dilakukan, para santri berhasil mencatat keberadaan berbagai jenis satwa liar yang hidup di sekitar kawasan pesantren, antara lain Burung bodol jawa, burung bondol haji, burung gereja erasia, burung madu kelapa, burung kuntul kecil, burung wallet linchi, burung kapinis rumah, burung cabai jawa, burung blekok sawah, burung kekep babi, burung elang ular bido, burung layang-layang gua, laying-layang batu, bondol peking, katak sawah, bangkong kolong, bancet hijau, kadal rumput, kadal kebun, bunglon taman, cicak tembok, cicak kayu, ular segitiga merah, dll.
Data hasil pengamatan tersebut akan disusun dalam bentuk infografis dan papan informasi yang akan dipasang di area pesantren.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi para santri, pengajar, pengunjung, serta masyarakat sekitar pesantren untuk lebih mengenal kekayaan hayati di lingkungannya sendiri.


















































