jpnn.com - Presiden Prabowo Subianto meminta para menteri dan pejabat lainnya untuk mengurangi alokasi belanja yang bersifat seremonial hingga perjalanan dinas (perjadin).
Efisiensi itu bertujuan menghemat anggaran negara yang bisa dialokasikan untuk program yang lebih menyasar pada kesejahteraan rakyat dan pendidikan.
Hal itu diucapkan Prabowo saat membuka sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan, Rabu (22/1).
“Saya tegaskan kembali bahwa hal-hal di luar itu yang bersifat seremoni, upacara, merayakan ulang tahun ini, ulang tahun itu, hari ini, hari itu, kita tidak anggarkan perayaan sejarah, perayaan ulang tahun, laksanakan secara sederhana di kantor di ruangan,” ucap Prabowo.
Presiden kedelapan RI itu menyebut pemangkasan biaya seremoni dan perjalanan dinas tersebut bisa menghemat anggaran hingga Rp 20 triliun.
"Kita bisa menghemat Rp 20 triliun lebih. Kalau kita hitung Rp 20 triliun berapa puluh ribu sekolah, gedung sekolah bisa kita perbaiki,” lanjutnya
Dalam sidang itu, Prabowo juga mengapresiasi kinerja Kementerian Keuangan yang telah melakukan kajian mendalam terhadap anggaran negara hingga ke rincian terkecil.
Tim keuangan disebutukan telah menjalankan penyisiran, kajian terhadap anggaran hingga satuan ke-9.