jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Zuly Qodir menyoroti Program Magang Nasional 2025 yang diinisiasi pemerintah.
Program tersebut menyasar lulusan baru dengan bayaran setara Upah Minimum Regional (UMR).
Menurut Zuly, program ini dapat menjadi penghubung antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Namun, ia menilai program magang nasional berpotensi menjadi eksploitasi terhadap fresh graduate.
Dalam relasi ketenagakerjaan, pekerja sering berada di posisi lemah di hadapan pemilik modal.
“Harus ada jaminan bahwa tidak terjadi eksploitasi tenaga kerja, meskipun mereka hanya berstatus magang,” kata Guru Besar Sosiologi UMY tersebut.
Zuly menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan dunia usaha.
“Anggapan para pemilik usaha bahwa fresh graduate pasti lebih murah dan tidak banyak menuntut membuka kemungkinan eksploitasi tenaga kerja,” kata Zuly.
Dunia usaha, menurutnya, tidak bisa semena-mena terhadap pekerja, termasuk yang berstatus magang atau lulusan baru. (mcr25/jpnn)



















































