jatim.jpnn.com, SURABAYA - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan sebanyak 466 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai wilayah Indonesia telah ambil bagian dalam program ekspor yang digagas Kementerian Perdagangan.
Hingga Mei 2025, total nilai transaksi yang dihasilkan mencapai lebih dari Rp1 triliun.
Budi menjelaskan pelaku UMKM yang terlibat berasal dari seluruh penjuru tanah air. Namun, paling banyak berasal dari kawasan Jawa dan Sumatera.
“Wilayah Jawa dan Sumatera masih mendominasi. Dari Sulawesi juga sudah mulai ada yang ikut, tetapi sebagian UMKM masih kesulitan beradaptasi dengan sistem daring,” ujar Budi di Surabaya, Selasa (3/6).
Dia menjelaskan Kemendag berperan sebagai penghubung antara UMKM dan mitra dagang dari luar negeri. Proses awal dilakukan dengan sesi presentasi daring atau pitching.
“Setiap bulan, setidaknya ada 33 sesi pitching, di mana UMKM mempresentasikan produknya secara virtual. Apabila ada calon pembeli yang tertarik, proses berlanjut ke sesi business matching,” jelasnya.
Dalam sesi tersebut, Kemendag turut hadir untuk membimbing UMKM saat bertemu calon pembeli secara online, guna memastikan seluruh proses berjalan dengan aman dan profesional.
“Selama lima bulan terakhir, transaksi yang tercatat mencapai 68,61 juta dolar AS. Itu semua berasal dari UMKM, mayoritas peserta baru dalam dunia ekspor. Ini bentuk fasilitasi kami untuk membuka pasar global bagi mereka,” ungkapnya.