jatim.jpnn.com, SURABAYA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pertumbuhan ekonomi nasional bisa menembus 8–10 persen dalam beberapa tahun ke depan.
Hal itu disampaikan Purbaya saat memberikan kuliah umum (studium generale) bertema 'Kebijakan dan Langkah Pemerintah Meningkatkan Perekonomian Nasional' di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (10/11).
Di hadapan ribuan mahasiswa, Purbaya menjelaskan berbagai kebijakan yang telah dilakukan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan menggelontorkan likuiditas sebesar Rp200 triliun ke bank-bank Himbara.
Dari jumlah tersebut, hingga 22 Oktober 2025, dana yang telah tersalurkan ke masyarakat mencapai 84 persen atau sekitar Rp167,6 triliun melalui penyaluran kredit.
Menurutnya, penyaluran dana likuiditas dari Bank Indonesia (BI) itu telah berdampak positif terhadap penguatan likuiditas, peningkatan konsumsi sektor riil, serta naiknya investasi. Efek berganda (multiplier effect) dari stimulus itu diharapkan mampu mengerek laju pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
“Acara ini bagus sekali. Saya sosialisasi kebijakan pemerintah dan langkah-langkah kita untuk memastikan ekonomi bisa tumbuh lebih cepat. Mungkin beberapa tahun lagi bisa mencapai 8 persen dan tahun depan kami targetkan 10 persen,” ujar Purbaya.
Mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu juga menyebut pada triwulan IV/2025, ekonomi nasional diproyeksikan tumbuh sekitar 5,67 persen.
"Jadi, mahasiswa kami edukasi sedikit apa sih yang dikerjakan oleh pemerintah, kenapa mereka harus optimis dan apa langkah-langkah saya untuk memastikan tadi percepatan ekonomi betul-betul terjadi," pungkasnya. (mcr12/jpnn)

















































