bali.jpnn.com, DENPASAR - Para aparatur sipil negara (ASN) hingga pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) mulai berani bersuara terkait ketidakadilan yang mereka terima selama bekerja di institusi pemerintah.
Setelah bersuara gegara kewajiban donasi banjir, para ASN di Bali kini mengangkat uang maka yang tidak lagi mereka terima.
Tidak adanya uang makan juga dialami para tenaga Kesehatan yang bekerja di rumah sakit di bawah naungan Dinas Kesehatan Bali.
Sama seperti sebelumnya, pakrimik alias keluhan para ASN di Bali itu disuarakan melalui media sosial dan ramai diperbincangkan warganet.
Isu itu pun sampai ke telinga Kepala Dinas Kesehatan Bali dr I Nyoman Gde Anom.
Kadinkes Bali mengatakan sejak 2021 tidak ada lagi alokasi anggaran uang makan bagi pegawai yang bertugas di lingkup Dinas Kesehatan, termasuk rumah sakit yang berada di bawah naungan Pemprov Bali.
“Memang tidak dianggarkan. Jangan diartikan anggarannya ada, tetapi tidak dibayar atau dicairkan,” ujar dokter I Nyoman Gde Anom, Kamis (25/9).




















































