Zakat dan Pemberdayaan Pekerja, Mengapresiasi Gebrakan Presiden Prabowo di Hari Buruh

4 hours ago 19

Oleh: Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA (Ketua BAZNAS RI)

Zakat dan Pemberdayaan Pekerja, Mengapresiasi Gebrakan Presiden Prabowo di Hari Buruh

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA. Foto: dok. Baznas

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mencatatkan sejarah baru dalam peringatan Hari Buruh 2025. Dia menjadi presiden pertama dalam 60 tahun terakhir yang hadir langsung di tengah-tengah perayaan May Day, di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (1/5/2025).

Kehadiran ini bukan sekadar simbolik. Dalam pidato yang disambut para pekerja yang telah lama menantikan perhatian nyata dari pimpinan negara, Presiden Prabowo menyampaikan serangkaian pernyataan penting dan janji yang menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan buruh di Indonesia.

Mulai dari reformasi hukum, perlindungan pekerja, hingga pengakuan terhadap tokoh buruh, seluruh isi pidato menjadi sorotan utama dalam peringatan Hari Buruh kali ini.

Peran Strategis BAZNAS

Merujuk hasil Survei Angkatan Kerja (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2024, jumlah pekerja informal naik menjadi 84,13 juta orang atau 59,17%. BPS juga menyimpulkan bahwa penambahan buruh di sektor informal terus terjadi dalam lima tahun terakhir.

Sebagai lembaga pemerintah nonstruktur yang mendapat amanah konstitusi mengentaskan kemiskinan, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) turut berbagi solusi. Yakni melalui program-program yang dijalankan dengan menyesuaikan sasaran, kondisi wilayah, dan pemetaan masalah lainnya.

Antara lain melalui sepuluh program prioritas BAZNAS. Pertama, Rumah Sehat BAZNAS (RSB). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pembangunan dan pemeliharaan fasilitas kesehatan, serta penyediaan layanan kesehatan gratis.

Kedua, BAZNAS Microfinance, yang memberikan akses modal usaha bagi para mustahik untuk mengembangkan usaha mikro dan kecil. Melalui program yang sering disebut Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) ini, misalnya, para pekerja informal sangat terbantu, karena mereka mendapat akses layanan keuangan mikro yang berbasis zakat dan sedekah.

Banyak program BAZNAS yang benar-benar dapat membantu menaikkan kelas para pekerja informal ini. Sebab, mereka tak hanya mendapatkan pinjaman modal yang sangat lunak karena tanpa bunga (qardhul hasan), tetapi juga dibantu dalam hal tata cara berwira usaha yang benar.

Zakat dan pemberdayaan pekerja jadi sorotan dalam gebrakan Presiden Prabowo di Hari Buruh 2025.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |