jatim.jpnn.com, SIDOARJO - Tim gabungan mendeteksi kembali keberadaan korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Ada delapan korban yang terdeteksi menggunakan kamera scam. Namun, mereka dinyatakan meninggal dunia sehingga total yang terdeteksi menjadi 15 orang.
Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas Emi Freezer menyampaikan hingga saat ini total ada 15 korban yang telah terdeteksi tertimbun material bangunan.
Sebanyak tujuh korban sebelumnya tela terdeteksi oleh tim dalam keadaan zona merah atau masih hidup, sedangkan delapan korban baru terdeteksi.
“Kami sampaikan target dalam proses evakuasi yang sudah teridentifikasi ada 15 titik. Di mana 15 titik, delapan sementara sudah berstatus hitam, lalu tujuh masih berstatus merah,” kata Freezer saat konferensi pers, Rabu (1/10).
Namun, proses evakuasi dari delapan korban meninggal dunia belum bisa dilakukan. Sebab, posisi tubuh mereka terhimpit di kolom reruntuhan bangunan.
“Delapan belum bisa kami pindahkan karena torso, batang tubuhnya itu terhimpit di kolom sehingga kalau kami mau pindahkan ini kami harus angkat beban lancer empat lantai ke atas,” jelasnya.
Maka dari itu, untuk mengevakuasi korban meninggal dunia menunggu tahapan proses evekuasi dinyatakan selesai. Nantinya, untuk mengevakuasi korban bisa menggunakan alat berat.



















































