jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diperkirakan akan terjadi hingga 21 September 2025.
Peningkatan ketinggian gelombang ini dipicu oleh pengaruh dua bibit siklon tropis di sekitar perairan Filipina.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono mengatakan bahwa terpantaunya bibit siklon 99W di perairan barat Filipina dan bibit siklon 90W di perairan timur Filipina berpotensi meningkatkan kecepatan angin permukaan dan ketinggian gelombang laut di perairan DIY.
Kondisi ini diperkuat oleh pola angin timuran yang masih mendominasi perairan Jawa.
"Kondisi cuaca di perairan Yogyakarta pada umumnya ditandai hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," ujar Warjono dalam keterangannya, Kamis (18/9).
Faktor lain yang mendukung adalah suhu muka laut yang hangat, berkisar antara 28 hingga 30 derajat Celsius, serta tingkat kelembapan udara yang relatif basah, yang memicu pembentukan awan hujan terutama di wilayah utara DIY.
Prakiraan Cuaca dan Risiko Pelayaran
BMKG memprakirakan ketinggian gelombang laut di perairan Kulon Progo, Bantul, Gunungkidul, serta Samudra Hindia selatan DIY berpeluang mencapai 2,5 hingga 4,0 meter.
Kondisi ini dinilai berisiko tinggi bagi keselamatan pelayaran, mulai dari perahu nelayan hingga kapal feri.