jpnn.com, BUKITTINGGI - Satu orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Bukittinggi, Sumatera Barat, yang kritis akibat minuman keras oplosan dan dirawat di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) meninggal dunia pada Kamis. Dengan begitu, korban meninggal bertambah menjadi dua orang.
"Benar, satu pasien atas nama inisial MA meninggal dunia setelah mendapat perawatan sejak Rabu (30/4) malam di ICU. Korban meninggal dunia pada pukul 8.50 WIB," kata Dirut RSAM Busril di Bukittinggi, Kamis.
Dia mengatakan dari 22 pasien warga binaan yang dirawat, 10 orang sudah diperbolehkan pulang.
"Saat ini sisa 11 orang pasien yang dirawat dengan 3 orang di antaranya dalam kondisi kritis, delapan lainnya dirawat biasa," kata Busril.
Menurut dia, dari hasil pemeriksaan korban yang meninggal didapati intoksikasi alkohol dengan kalium meningkat serta peningkatan CO2 dalam tubuh dan gagal napas.
Sebelumnya, satu orang inisial I dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (30/4) setelah dirawat di RSUD Bukittinggi.
Jenazah warga binaan yang meninggal dunia itu telah dibawa oleh pihak keluarga bersama petugas Lapas Bukittinggi untuk dimakamkan.
Total hingga Kamis siang, ada dua warga binaan yang meninggal dunia korban dari keracunan massal miras oplosan yang dicampur dengan bahan baku parfum.