jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat Ihsan Ro'is Ihsan angkat bicara soal pemblokiran anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur oleh Kementerian Keuangan.
Ihsan Ro'is Ihsan menilai keputusan itu cukup bijaksana.
"Untuk kesehatan fiskal. Maka, harus ada penghematan. IKN setop dulu karena tidak produktif dan tidak menyangkut hajat hidup orang banyak," kata Ihsan Ro'is Ihsan di Mataram, Jumat.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram itu menilai keputusan Presiden Prabowo dalam melakukan efisiensi anggaran adalah strategi pemerintah untuk memperbaiki kondisi fiskal yang saat ini sedang tidak stabil.
"IKN hanya simbol saja, itu tidak mengena kepada keadaan ekonomi kita dan masyarakat kita," ujarnya.
Menurutnya, pembangunan IKN yang menyita banyak Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memang perlu dievaluasi karena proyek itu tidak produktif dan tidak menyangkut kebutuhan utama masyarakat.
Ihsan menyarankan pemerintah agar serius menjalankan program pengentasan kemiskinan, yakni jumlahnya kini mencapai 24 juta orang atau sekitar 8,5 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Apalagi Indonesia juga baru lepas dari perlambatan ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan jumlah pengangguran yang masih tinggi sebanyak 7,2 juta orang.