jateng.jpnn.com, SEMARANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Jawa Tengah untuk mewaspadai peningkatan curah hujan yang akan terjadi mulai awal November 2025.
Berdasarkan hasil monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) dan analisis curah hujan dasarian ketiga Oktober 2025, sebagian besar wilayah Jateng kini mulai diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Dalam laporan BMKG yang diterima JPNN Jateng pada Jumat (31/10), disebutkan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Tengah masuk kategori Sangat Pendek (1–5 hari tanpa hujan).
Beberapa titik di Kabupaten Brebes, Boyolali, dan Sragen masih menunjukkan kategori Pendek (6–10 hari tanpa hujan).
BMKG juga mencatat bahwa curah hujan dasarian ketiga Oktober (21–31 Oktober 2025) sebagian besar wilayah Jateng berada pada kategori tinggi hingga sangat tinggi (151–>300 mm per dasarian).
Sementara itu, wilayah dengan curah hujan rendah (0–50 mm per dasarian) hanya terjadi di sebagian wilayah Brebes, Tegal, Pemalang, Batang bagian barat laut, Temanggung bagian tengah, serta perbatasan Pati dan Rembang.
Adapun kategori menengah (51–150 mm per dasarian) terjadi di sebagian besar wilayah Jateng lainnya, mulai dari Cilacap, Banyumas, Pekalongan, Kendal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Grobogan, Sragen, Wonogiri, Klaten, hingga Kota Semarang dan Surakarta.
Untuk periode dasarian pertama November 2025 (1–10 November), BMKG memprediksi peluang hujan lebih dari 60 persen terjadi pada kategori menengah hingga tinggi (51–300 mm per dasarian).




















































