jatim.jpnn.com, LUMAJANG - Ratusan warga di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang dilaporkan terisolasi akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru, Rabu (5/11).
Banjir tersebut dipicu hujan deras di puncak Semeru yang menyebabkan tanggul jebol dan akses jalan terputus di tiga dusun, yakni Kaliwelang, Liwek, dan Glendang Petung.
"Sekitar 300 kepala keluarga (KK) di tiga dusun tersebut kini sulit beraktivitas karena akses jalan terputus," kata Kepala Desa Gondoruso Maman Suparman.
Debit air di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Semeru) meningkat tajam hingga merusak jembatan limpas yang menjadi jalur utama antara Kecamatan Pasirian dan Tempursari. Akibatnya, kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang untuk menangani dampak banjir dan membuka akses warga tersebut," tuturnya.
Hingga Rabu sore, sejumlah anak sekolah dari tiga dusun belum bisa pulang karena akses jembatan putus. Pemerintah desa bersama BPBD berencana membuat jembatan darurat agar warga bisa beraktivitas kembali.
Selain itu, enam penambang pasir sempat terjebak di area sungai saat banjir menerjang. Namun, seluruhnya berhasil menyelamatkan diri.
"Ada enam penambang pasir yang merupakan warga Desa Gondoruso yang terjebak. Tiga sudah berhasil keluar, dan tiga lainnya sempat naik ke bukit yang lebih tinggi. Informasi terakhir yang saya terima alhamdulillah semuanya selamat," ungkapnya.



















































