jateng.jpnn.com, SEMARANG - Sebanyak 431 peserta mengikuti Retret Strategic Learning Manunggal Leadership untuk Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah (Jateng), Selasa (10/6). Kegiatan berlangsung di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng.
Para peserta berasal dari berbagai unsur, termasuk pejabat eselon I hingga III, Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta wakil bupati dan wakil wali kota se-Jateng.
Seluruh ASN mengenakan seragam loreng praja, sementara para wakil kepala daerah mengenakan seragam Komponen Cadangan (Komcad). Mereka akan mengikuti rangkaian retret sepekan ke depan.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menekankan pentingnya penyatuan visi dan misi lintas sektor untuk menjawab tantangan pembangunan di provinsi yang dihuni hampir 37 juta jiwa tersebut.
“Membangun Jateng tidak bisa kasuistik. Harus ada kebersamaan lintas sektor. Tidak boleh ada ego sektoral, apalagi one man show. Kita butuh integrasi antara pusat dan daerah hingga ke tingkat desa,” kata Luthfi.
Dia menilai kompleksitas tata kelola di Jateng yang mencakup 576 kecamatan dan 8.760 desa/kelurahan tidak mungkin ditangani secara sektoral. Retret ini, menurutnya, merupakan forum strategis untuk memperkuat sinergi antarinstansi sekaligus menyelaraskan langkah daerah dengan arah pembangunan nasional.
“Napas kebersamaan ini kita bahas dalam konteks menjabarkan Astacita Presiden. Kita terjemahkan dalam bentuk program kerja konkret oleh OPD dan BUMD. Ini bentuk kolaborasi nyata, bukan sekadar seremonial,” ujarnya.
Ahmad Luthfi juga menyoroti peran vital ASN golongan II dan III serta para wakil kepala daerah sebagai pemimpin teknis dan pelaksana di lapangan.