BMKG: Sumenep Rawan Gampa, 7 Kali Kejadian Merusak Sejak 1800-an

1 month ago 28

Rabu, 01 Oktober 2025 – 19:27 WIB

 Sumenep Rawan Gampa, 7 Kali Kejadian Merusak Sejak 1800-an - JPNN.com Jatim

Ilustrasi - Petugas BPBD mengecek bangunan yang ambruk akibat gempa di Desa Bimorejo, Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (26/9/2025). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/nym.

jatim.jpnn.com, SUMENEP - Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali diguncang gempa tektonik bermagnitudo 6,0 pada Selasa (30/9) malam.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat wilayah tersebut memang memiliki sejarah panjang gempa merusak sejak abad ke-19.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan pusat gempa berada di laut dengan kedalaman dangkal 12 kilometer, berlokasi 58 kilometer tenggara Sumenep.

Gempa ini dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut, yang berasosiasi dengan perpanjangan sesar offshore Zona Kendeng atau Madura Strait Back Arc Thrust, dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

"Laporan sementara 22 bangunan rusak ringan, sedang dan berat," kata Daryono, Rabu (1/10).

Guncangan paling kuat terjadi di Pulau Sapudi dengan intensitas V–VI MMI, merusak puluhan bangunan.

Daerah lain seperti Sumenep, Pamekasan, dan Surabaya merasakan guncangan III–IV MMI, sedangkan Bali hingga Lombok merasakan II–III MMI.

BMKG mencatat kerusakan di Pulau Sapudi diperparah oleh hiposenter dangkal, kondisi tanah lunak, serta bangunan yang tidak memenuhi standar tahan gempa.

BMKG sebut Sumenep, Jatim, rawan gempa sejak abad ke-19. Gempa M 6,0 pada 30 September 2025 sebabkan puluhan bangunan rusak dan 117 gempa susulan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News

Read Entire Article
| | | |