jpnn.com, BATAM - Balai Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Kepulauan Riau mendampingi pemulangan 150 pekerja migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia ke Indonesia melalui Batam.
“Ini pemulangan yang keempat kalinya di 2025 ini, PMI deportasi dari Johor, Malaysia, hari ini jumlahnya ada 150 orang,” kata Kepala BP3MI Kepri Imam Riyadi di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Kota Batam, Kamis.
Sebanyak 150 PMI tersebut, tiba di Pelabuhan Ferry Batam Center pukul 16.02 WIB, langsung disambut oleh petugas BP3MI Kepri yang memfasilitasi pemulangannya.
PMI yang dideportasi hari ini didominasi laki-laki, hanya beberapa orang yang perempuan.
Di antara para PMI yang dipulangkan, beberapa orang terpantau hanya mengenakan celana pendek dan baju kaos warna putih, dan bersandal jepit, tanpa membawa barang seperti yang lainnya.
Menurut Imam, sejumlah PMI tersebut langsung diberangkatkan dari rumah detensi imigrasi (rudenim) di Johor Bahru, sehingga tidak sempat membawa barang-barang miliknya.
“Jadi (PMI) itu tadi dari rumah detensi langsung, jadi sudah tidak sempat lagi ditampung di KBRI, langsung dari rumah penampungan dibawa ke pelabuhan,” kata Imam.
Selain itu, kata dia, jadwal pemulangan PMI juga mengalami perubahan dari awalnya pukul 18.00 WIB dimajukan jadi pukul 16.00 WIB, sehingga PMI tersebut tidak sempat membawa barang-barangnya.