jatim.jpnn.com, MADIUN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun tengah menyiapkan alat peringatan dini (Early Warning System/EWS) untuk mendeteksi potensi pergerakan tanah di Dusun Morosowo, Desa Mendak, Kecamatan Dagangan.
Langkah ini diambil menyusul munculnya retakan tanah sepanjang sekitar 500 meter yang telah merusak delapan rumah warga.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis mengatakan timnya terus melakukan pemantauan intensif di lokasi sejak laporan pertama diterima pada Rabu (29/10).
“Petugas langsung menuju lokasi begitu menerima laporan pertama pada Rabu. Pemantauan terus kami lakukan hingga hari ini,” ujar Boby Jumat (31/10).
Menurut Boby, perkembangan retakan masih perlu diwaspadai karena panjang dan lebarnya terus bertambah.
Untuk itu, BPBD menyiapkan sistem peringatan dini guna mendeteksi potensi pergerakan tanah lebih awal.
“Saat ini alat EWS baru tersedia di Desa Padas. Namun, Desa Mendak berada di kawasan lereng yang cukup curam sehingga pemasangan alat serupa sedang kami pertimbangkan,” jelasnya.
Selain menyiapkan alat deteksi dini, BPBD juga telah mengevakuasi warga terdampak ke tempat yang lebih aman dan menyalurkan bantuan logistik bagi pengungsi.




















































