jpnn.com, TEMANGGUNG - Bupati Temanggung, Agus Setyawan, menyoroti sejumlah regulasi pemerintah pusat yang menekan industri hasil tembakau.
Pasalnya, regulasi itu berdampak langsung pada kesejahteraan petani serta buruh di daerah penghasil tembakau, khususnya Temanggung.
Temanggung merupakan salah satu kabupaten penghasil tembakau terbesar di Indonesia, sehingga guncangan di industri tembakau akan langsung dirasakan oleh kabupaten “surga” tembakau tersebut.
Agus mengatakan rencana penyeragaman bungkus rokok yang sempat diajukan tetapi akhirnya dibatalkan, merupakan langkah yang tepat.
“Regulasi dari luar negeri tidak bisa langsung diterapkan di Indonesia. Kita memiliki kondisi sosial dan ekonomi yang berbeda,” ungkap Agus di Jakarta pada Jumat (23/05).
Agus juga menyoroti kenaikan cukai rokok yang terus terjadi tiap tahun telah menurunkan penjualan, terutama di pabrikan golongan satu dan dua yang merupakan penampung terbesar tembakau rakyat.
Hal ini, menurutnya, telah terbukti mengurangi daya serap bahan baku serta memukul ekonomi petani dan buruh tembakau.
“Cukai yang tinggi, pajak daerah, serta pembatasan distribusi menjadi faktor paling signifikan yang menekan industri. Dari sisi kesehatan mungkin baik, tapi dari sisi ekonomi sangat merugikan,” jelasnya.