jpnn.com, JAKARTA - Di tengah tekanan ekonomi global dan perlambatan sektor riil, Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto menilai kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sepanjang 2025 menunjukkan bahwa Ekonomi Pancasila tidak berhenti sebagai konsep normatif, tetapi bekerja nyata melalui penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurut Darmadi Durianto, BRI mampu menjaga keseimbangan antara kinerja bisnis dan mandat pembangunan di tengah ketidakpastian ekonomi global serta volatilitas pasar keuangan internasional.
“BRI membuktikan bahwa bank negara tidak hanya mengejar laba, tetapi menjalankan fungsi pembangunan. Sepanjang 2025, keberpihakan kepada UMKM menunjukkan Ekonomi Pancasila benar-benar bekerja,” ujar Darmadi, Minggu (28/12).
UMKM Dominasi Portofolio Kredit
Darmadi mengungkapkan BRI masih menjadi bank dengan eksposur UMKM terbesar di Indonesia. Hingga akhir 2025, sekitar 80–82% portofolio kredit BRI disalurkan ke segmen UMKM.
Secara nominal, pembiayaan UMKM, BRI telah melampaui Rp 1.200 triliun dengan basis debitur mencapai 36–37 juta pelaku usaha di seluruh Indonesia.
“Ini menegaskan bahwa pembiayaan UMKM bukan kebijakan simbolik. Skala dan jangkauannya sangat signifikan bagi ekonomi nasional,” tegasnya.
Di tengah ekspansi tersebut, rasio kredit bermasalah (NPL) UMKM tetap terjaga di kisaran 2–3%, mencerminkan manajemen risiko yang relatif solid.






















































